Bunda Berkisah (Day 4)

MARAH



Marah… Ya, rasa ini kadang sulit dikontrol. Seorang bunda dengan lima anak rentang usia 8,5 tahun sampai si kembar yang berumur 3,5 tahun, butuh niat yang terus diperbarui agar terus sabar membersamai anak-anak.

“Bunda, orang yang sedang marah temannya setan ya?” “Iya”, jawab bunda. “Tahukah cara meredakan marah?” Cara meredakan marah yaitu dengan berwudhu’ dan dengan merubah posisi kita. Bila sedang duduk, maka kita berdiri. Bila sedang berdiri maka duduklah. Mudah-mudahan cukup mengerti ya nak. ,”Nanti kalau bunda marah, tolong ingatkan bunda ya”, begitulah pesan bunda kepada anak-anak.

Malamnya, si kembar sedang asyik melompat-lompat di spring bed dan bunda harus mengawasi dengan ketat agar mereka tidak bertubrukan saat menjatuhkan diri. Sedangkan Fatir si uda yang berusia 5,5 tahun meminta perhatian bunda karena mengantuk dan minta ditemani tidur.

Bunda meminta Fatir untuk bersabar sebentar, membujuk adik kembar untuk berhenti melompat-lompat. Tetapi rupanya Fatir sudah ngantuk berat, dan saat bunda mengalihkan perhatian sejenak ke arah Fatir, tiba-tiba saja si kembar sudah bertubrukan dan menangis karena sakit.

Bunda yang terkejut, bersuara mulai meninggi menyuruh Fatir untuk berhenti dulu merengek. Fatir langsung membunyikan alarmnya, “Fatir ga mau berteman lagi sama bunda. Bunda marah ke Fatir”, katanya mulai berlinang air mata.  “Astaghfirullah… maafkan bunda Fatir. Bunda sudah khilaf”, kata bunda sambil memeluknya.

Keadaan sudah mulai tenang  dan bersiap mau tidur. Lalu Fatir berkata, “Bunda, Fatir mau minta maaf sama bunda ya. Tadi Fatir ga mau sabar”. MasyaAllah, bunda terharu. “Iya nak, bunda juga minta maaf, tidak sabar juga tadi. Lalu bunda pun memeluknya. Indahnya membiasakan meminta maaf, anak pun belajar untuk minta maaf. 😍😍😍


#Day4
#BundaBerkisah
#PejuangLiterasi
#Marah

Comments

Popular Posts