Basikola 25 Maret 2019

BASIKOLA GOES TO 
BPTUHPT PADANG MENGATAS

BASIKOLA adalah program rutin dari IP Payakumbuh-LK yaitu sekali dalam sebulan, yang diadakan dalam rangka tour de tallent (mengenalkan beragam profesi) dan mengenalkan beragam aktifitas kepada anak.

Ahad ini, 24 Maret 2019 kami dari komunitas Ibu Profesional Payakumbuh Limapuluh Kota mengadakan kunjungan edukasi ke Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) di Padang Mengatas, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Cerita dimulai dari keseruan mencari bus, miss communication IPers saat menunggu IPers lainnya yang akan menaiki bus, cerita IPers yang duluan sampai di BPTUHPT dan menunggu sambil menghabiskan sekantong plastik bakwan 😁, IPers yang bela-belain datang dari Bukittinggi, ada yang lagi hamil tapi tetap semangat, ada yang anaknya sudah mabuk walau perjalanan belum sampai 1 km dan cerita lainnya yang tak menyurutkan semangat untuk mendapatkan ilmu.

Sesampainya di gerbang BPTUHPT, kami harus melapor dulu dan salah seorang dari kami harus meninggalkan jaminan berupa KTP/SIM. Lalu kendaraan harus melewati ‘kolam’ dulu yang bertujuan untuk mencuci ban kendaraan agar tidak membawa penyakit dari luar, yang bisa mengkontaminasi sapi.

Sesampainya di pos security di dalam lahan peternakan, kami melapor dulu ke petugas security. Selanjutnya kami dipandu oleh salah seorang petugas melihat-lihat peternakan dan memberikan informasi tentang BPTUHPT.


Ada 4 jenis sapi  di BPTUHPT Padang Mengatas,  ada sapi Simmental dari Australia , Belgian Blue dari Belgia, Limousin dari Perancis (seperti nama mobil mewah ya) dan sapi Pesisir yang merupakan sapi Lokal.

Sapi dikembangbiakkan dengan cara inseminasi buatan yaitu sama seperti program bayi tabung. Wow...baru mendengar juga ini. Kenapa tidak dikembangbiakkan dengan cara alami? Rupanya bertujuan untuk menjaga kualitas sapi karena sapi yang kawin sedarah,  bisa menghasilkan keturunan yang lemah, cacat, mudah sakit, dll. Ternyata bukan hanya manusia yang tidak boleh kawin sedarah ya.

Dan yang tak kalah mengejutkan yaitu ada sapi yang dilahirkan dengan cara Operasi  Caesar. Lho kok bisa ya? Mungkin begitu kebanyakan pikiran kita. Ini khusus untuk sapi Belgian Blue yang badannya besar. Ternyata embrionya ditransfer dari luar negeri (kecuali sapi lokal) dan dibiakkan di uterus sapi Simmental. Karena sapi Belgian Blue ukuran tubuhnya besar sehingga sapi  Simmental akan susah untuk melahirkan ‘bayi besar’nya secara normal maka dilakukanlah operasi Caesar. Wow...

Di BPTUHPT juga ditanam beberapa jenis rerumputan baik lokal maupun impor untuk keberagaman makanan sapi. Lengkap sekali ya.

Sebelum berkunjung ke BPTUHPT Padang Mengatas ini, saya pikir sapi-sapi tersebut makan di padang rumput lalu digiring pas malam ke kandang, ternyata tidak. Sapi-sapi tersebut tetap di padang rumput siang malam, hujan panas. Mereka hanya berteduh di bawah pohon di padang rumput. Jadi untuk kehidupan sehari-hari mereka di alam bebas. Sapi-sapi yang di kandang adalah anak sapi, sapi jantan yang sehat dan sapi yang sakit, semuanya di kandang terpisah sesuai kelompoknya.



Anak-anak juga punya keseruannya sendiri. Mereka menjelajah area bersama-sama, bahkan anak-anak lelaki Kenzie, Oim, Qutby, Fatir serta si kembar Ziyad Zaheed mempunyai khayalan bahwa batu yang mereka temukan adalah kaki harimau purba yang telah membatu, mereka juga mencari batu lainnya yang mirip dengan organ tubuh harimau. Memang sih, mirip kaki harimau dengan telapak kakinya. 😊    Anak perempuan yang kecil dan pemudi juga punya keasyikan tersendiri. Bisa dilihat di foto berikut.


Batu mirip telapak kaki harimau





Keseruan hari ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari komunitas Ibu Payakumbuh Limapuluh Kota untuk BPTUHPT yang diserahkan oleh Manager Basikola bersama Leader IP Payakumbuh-LK. Lalu dilanjutkan dengan makan dan foto bersama.






Payakumbuh, 25 Maret 2019

Alisa Gumala


#Basikola
#IPPayakumbuhLK
#BerbagiKemanfaatanMenuaiBerkah

Comments

Popular Posts