MEMETIK HIKMAH KOMUNIKASI PRODUKTIF


Jurnal Fasilitator Level 1


Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim saya mendaftar menjadi Fasilitator kelas Bunda Sayang Batch 5 Institut Ibu Profesional. Saya memang menyukai kelas Bunda Sayang atau biasa disingkat dengan Bunsay ini sehingga saya mau meremedial materi dengan menjadi Fasilitator. Dan berkat kesukaan pada materi perkuliahan Bunsay inilah, suami akhirnya memberi izin untuk mendampingi teman-teman pembelajar kelas Bunsay.

Komunikasi produktif adalah pembelajaran seumur hidup. Dan saya pun kembali diingatkan untuk memperdalam praktek poin-poin Komunikasi Produktif bersama suami dan anak-anak. Tentu ada jatuh bangun dalam mempraktekkan bersama keluarga. Begitupun saat perkuliahan ini dimulai, banyak mahasiswi yang curhat tentang berbagai tantangan komunikasi yang dihadapi bersama keluarganya masing-masing.

Diri inipun tidak sempurna tetapi saya coba mendengarkan curhatan para mahasiswi. Mencoba membantu berdasarkan secuil pengalaman hidup dan pengalaman belajar di Institut Ibu Profesional.

Saat berdiskusi bersama teman-teman pembelajar, kami saling sharing berbagi pengalaman dan pengetahuan. Dengan latar belakang mahasiswi dari beragam ilmu dan daerah, banyak hikmah juga didapat.

Perkuliahan tentu untuk mendapatkan ilmu dan ilmu itu diikat dengan tulisan. Berdasarkan hal ini maka saya berinisiatif melemparkan ide kepada mahasiswi, apakah mereka sepakat untuk menuliskan narasi game minimal 1 paragraf yang terdiri dari 5 kalimat lengkap yang disertai minimal 1 buah foto/video/rekaman suara. Dengan menggunakan fitur Question di Google Classroom, didapatlah jawaban bahwa 37 dari 47 mahasiswi menyetujui kesepakatan tersebut. Sedangkan 10 mahasiswi tidak memberi jawaban.

Saya termasuk tidak setuju bila game hanya memuat foto-foto tanpa narasi. Memori manusia yang terbatas tidak bisa menyimpan secara detail untuk jangka waktu yang lama. Suatu saat anak-anak sudah besar dan saat bundanya sudah tidak ada lagi, anak-anak bisa mengetahui dan membaca kisah dirinya yang ditulis penuh cinta oleh bundanya. Ya...sesungguhnya narasi game yang dibuat sekaligus sebagai portofolio anak. Bagi yang belum dikaruniai amanah, narasi yang dituliskan menjadi rekam jejak kehidupannya.

Sebagai fasilitator harus bisa menularkan semangat kepada para mahasiswi karena diri inipun merasakan tularan semangat dari fasilitatorku saat menjadi mahasiswi bunsay dulunya. Perkuliahan Bunsay yang cukup lama yaitu selama 12 bulan memerlukan semangat yang harus terus diperbarui.

Dari awal saya selalu sounding mengingatkan bahwa di Ibu Profesional ‘Semua Murid Semua Guru’. Harapannya agar semua mahasiswi berperan serta aktif di kelas. Alhamdulillah sampai saat ini keaktifan para mahasiswi cukup bagus. Saling menyemangati, membantu dan  berbagi.

Semoga semangat ini selalu terjaga dalam mendampingi teman-teman pembelajar. I love to learn. Learning by facilitating. Learning by doing.


Payakumbuh, 25 April 2019
Fasilitator Kelas Bunsay 5 Sumatera 1

Alisa Gumala




Comments

Popular Posts