MY WRITING REFLECTION


During 2019



Dahulu aku merasa bahwa menulis adalah salah satu aktivitas yang berada pada kuadran Suka tetapi Tidak Bisa. Tidak ada pengalaman ‘menulis’  sejak masa sekolah dulu, menulis hanya sebatas karangan dan tugas sekolah serta kewajiban saat menjalani perkuliahan. Paling-paling hanya menulis diary yang setelah ditulis dikertas lalu kurobek saat hati sudah lega. Takut dibaca orang ahaha… Setelah mengikuti perkuliahan di Institut Ibu Profesional (IIP) barulah aku mengetahui bahwa hal tersebut namanya adalah ‘Writing for healing.’

Saat mengikuti kuliah Matrikulasi dan diharuskan menulis untuk mengikat ilmu, disitulah aku mulai belajar (baca;dipaksa) konsisten untuk menuliskan Nice Home Work (NHW) sebagai tugas dari kelas Matrikulasi. Saat itu aku menulis bak menjawab pertanyaan sewaktu diberikan tugas/ujian. Cuma karena berhubungan dengan diri dan keluarga yang erat dengan keseharian, aku bisa bercerita cukup panjang melalui tulisan.

Berlanjut dengan mengikuti kuliah Bunda Sayang (Bunsay) IIP, tentu tugaspun harus dituliskan. Bahkan ada  salah seorang fasilitator yang membuat kesepakatan di awal tentang jumlah minimal kalimat yang harus dituliskan. Tak lain tak bukan ini bertujuan agar semua mahasiswi bisa belajar mengikat ilmu dengan tulisan dan menuliskannya dengan baik. Seingat saya waktu itu minimal 5 kalimat lengkap.

Setelah memberanikan diri menulis di blog dengan mengikuti tantangan menulis di blog, mulailah saya berbagi tulisan di blog dan media sosial Facebook (FB). Dan di tahun ini frekuensi menulis di blog malah berkurang tetapi frekuensi menulis di FB yang semakin meningkat. Alasannya sih sederhana saja, karena memposting di FB relatif mudah dan tidak butuh waktu yang lama. Berbeda dengan blog yang agak sedikit njelimet ditambah jaringan yang kadang lemot dan semuanya dikerjakan menggunakan handphone.

Pencapaian menulis tahun ini seperti menulis postingan yang aku pikir cukup banyak dengan konsisten menulis post setiap minggu, walau belum menulis setiap hari. Pernah juga mengisi tulisan pada program online Connect with Qur’an dari official ust. Nouman Ali Khan Indonesia serta ikut writing challenge.  Dan alhamdulillah pada tahun 2019 ini terbit 3 buah buku antologi yang berjudul “Jejak Langkah Bunda Sayang, 90 Days Mom-Mission Possible dan Pregnancy Moments yang sedang masa Pre Order. Pernah juga ikut lomba menulis sekali saja tetapi belum menang hehe…

Target menulis yang belum bisa diwujudkan tahun ini adalah menulis buku solo cerita anak. Deadlinenya sebenarnya bulan November kemarin tetapi karena belum mempunyai pengalaman menulis buku cerita anak dan belum mempunyai ilmu yang cukup tentang menulis buku solo, menyebabkan target menulis buku solo belum tercapai.

Rencananya tahun depan saya bisa mencapai target tersebut. Salah satu usaha yang saya lakukan adalah dengan mengikuti workshoop ‘Serunya Menulis Cerita Anak’ pada tanggal 27 Desember mendatang bersama Dian K. seorang penulis buku anak best seller. Kesempatan yang langka banget bagi diriku yang tinggal dekat  kota kecil saja. Jarang sekali ada workshop  seperti ini. Alhamdulillah ada saja jalan ilmu yang diberikan Allah.

Semoga Allah meridhoi target tahun depan yaitu menulis buku solo bisa tercapai dan memberi kemanfaatan pada diri dan orang-orang di sekitar ku.


Payakumbuh, 21 Desember 2019

//Alisa Gumala//

Comments

  1. Semangat uni... Semoga asanya tercapai..😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... Semoga Allah mudahkan. Makasi doanya dhila...^^

      Delete
  2. Insya Allah tahun 2020 kita capai semua target-target yang masih belum beres tahun ini ya Lis.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts