CURHATAN SIANG



Siang ini ada acara pawai yang rutenya dimulai tak jauh dari rumah kami. Anak-anak yang penasaran, mengajak untuk melihat arak-arakan pawai.

Macam-macam yang ditampilkan, ada marching band dari beberapa sekolah, ada mobil dan sepeda motor dengan hiasannya masing-masing serta ada juga yang memasang meriam bambu, ada yang berjalan kaki memakai pakaian dari berbagai macam profesi dan juga pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dan ada satu rombongan yang dikritisi anak-anak yaitu yang memakai pakaian ala pocong, tuyul dan pria yang berpakaian seperti wanita. 😢

Ini anak-anak lho yang protess, masih usia 4,5 tahunan sampai 7 tahun. Mereka heran kenapa harus ada tampilan seperti itu diantara rombongan dan alhamdulillah fitrah suci dalam diri anak-anak mengeluarkan _warning_ bahwa tidak sepantasnya seorang pria berlagak seperti wanita dengan memakai pakaian wanita,  'kurang' bahan pula.

Setelah rombongan pawai berlalu, saya kembali takjub dengan komentar polos mereka. "Bundaa lihatlah itu, sampah berserakan dimana-mana di sepanjang jalan, kotor  sekali. Mereka tidak menyimpan sampahnya."
MasyaAllah anak-anak soleh bunda. Memanglah benar, miris melihat keadaan di depan mata ini. Sampah yang bertebaranpun umumnya sampah plastik yang membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai. Dan kalaupun ada yang cepat terurai, akan meninggalkan residu bahan kimia yang berukuran sangat kecil di tanah dan mencemari lingkungan sekitarnya.

Teringat materi parenting di sekolah TK Fatit kamis kemarin, adab haruslah sebelum ilmu. Membuang sampah haruslah menjadi tanggung jawab pribadi. Jangan hanya mematuhi aturan 'Membuang sampah pada tempatnya' itu di tempat tertentu saja.

Seharusnya dimanapun kita berada, walau tidak ada orang yang mengingatkan diri kita akan sebuah peraturan, kita harus ingat sendiri. Itulah pertanda bahwa adab sudah tertanam dalam hati dan pikiran kita. Jangan sampai saat ada yang tidak mengingatkan, kita jadi lupa untuk membuang sampah pada tempatnya. Lupa pada peraturan yang seharusnya tetap kita patuhi.

Allah sudah mengkaruniakan anugrah yang begitu banyak, kewajiban kitalah sebagai manusia hamba Allah untuk menjaga alam ciptaan-Nya. Tak lain tak bukan itu untuk kemaslahatan manusia juga.

*Alisa G.*

Comments

Popular Posts