READ ALOUD



Ayah bunda pernahkah mendengar tanggapan begini saat anak yang masih berusia 6 tahun kebawah meminta dibelikan buku, “Untuk apa membeli buku? Membaca saja belum bisa. Buang-buang duit saja!”😱

Mengapa membaca buku diasosiasikan dengan sudah pandai membaca atau belum? Apakah benar seperti itu? Mari kita simak penjelasan berikut  yang diambil dari sini https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/04/read-aloud-metode-membacakan-buku-untuk-anak-anak-4128-4128-4128.

Read Aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak. Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling  efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan.  Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).

Mengenalkan membaca pada anak usia dini tidak masalah asalkan tidak membuat anak menjadi stress. Yang kita lakukan BUKAN membuat anak bisa membaca, tetapi membuat anak SUKA MEMBACA.

Read aloud bahkan dapat dilakukan semenjak semester ke-3 kehamilan. Semakin dini memperkenalkan buku kepada anak, maka akan semakin optimal upaya kita dalam menumbuhkan kecintaan anak kepada buku. BONUSNYA yaitu anak akan bisa MEMBACA DENGAN SENDIRINYA. 😍😍

Kesadaran untuk menstimulasi anak agar suka membaca ini kudapatkan saat mengikuti kuliah di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Aku merasa lalai sebagai bunda karena rasanya aku belum menstimulasi anak-anak agar suka membaca, khususnya pada anak pertama dan kedua. Walaupun saat mendapatkan materi ini si sulung dan anak kedua sudah berusia 7 tahun lebih dan 6 tahun, tetapi tidak ada kata terlambat bukan?! Untuk si tengah dan si kembar yang berusia 4 tahun dan 2 tahun, belum terlalu terlambat rasanya untuk memulai stimulasi suka membaca.

Malam ini aku membacakan buku cerita berjudul ‘50 Cerita Islami Terbaik untuk Anak’ dengan metode Read Aloud. Bahkan abang Kenzie yang berumur 9 tahun saja masih tertarik sekali mendengarkan bunda membacakan buku dengan intonasi yang berbeda antara tokoh yang satu dengan lainnya. Apatah lagi adik-adiknya yang berusia 8 tahun ke bawah.

Padahal awalnya Kenzie tidak begitu tertarik dengan buku tersebut karena gambarnya sedikit, bukan seperti komik kesukaannya. Setelah aku baca secara Read Aloud sebanyak tiga judul kecil, Kenzie melanjutkan dengan membacanya sendiri. Hal ini sudah berlangsung  beberapa kali dan aku menjadikan ini sebagai trik agar anak-anak tertarik membaca buku yang awalnya tak begitu dilirik.

Dengan membacakan buku secara Read Aloud kepada anak-anak, dapat membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca. Suatu saat kita akan tercengang sendiri mendengar kata-kata dan pertanyaan yang keluar dari mulut anak-anak.

Ziyad yang sekarang berumur 4 tahun 4 bulan saat bermain di luar tiba-tiba bertanya, ”Bunda, kenapa Ziyad bisa bergerak?” Wah, ilmiah sekali pertanyaan anak umur 4 tahunan ini. Bunda harus berpikir cepat bagaimana cara menjelaskannya agar anak seusianya bisa mengerti jawabannya. Lalu aku jawab, “Karena kita punya tulang sehingga tubuh kita bisa tegak, berjalan, bergerak. Dan kita harus minum serta makan makanan bergizi supaya kita punya tenaga untuk bergerak. Coba lihat kain ini yang tidak punya tulang sehingga tidak bisa berdiri. Coba lihat mobil yang punya rangka besi sehingga kuat dan bisa bergerak bila ada minyak ( bahan bakar) yang bagaikan makanan bagi mobil.”  Mumpung ada benda nyata di sekitar kami, bisa langsung jadi alat peraga.

Di malam hari giliran kembarannya pula yang bertanya kepadaku saat makan malam, “Bunda kenapa kita perlu makan?” begitu pertanyaannya. Saat Ziyad bertanya tadi siang kebetulan Zaheed lagi bobok siang. Nah malam ini Ziyad yang sudah tidur.😁 Sebenarnya aku sudah pernah membacakan buku yang berjudul ‘Kenapa Kita Perlu Makan?’ tetapi berhubung bukunya lagi dipinjam, aku menjelaskan saja dengan kalimat sesederhana mungkin yang bisa dipahami Zaheed.

Mari ayah bunda, kita membaca buku bersama anak-anak. Dengan metode reading aloud, tekniknya adalah sebagai berikut:

1. Ajak anak ke toko buku, biarkan dia memilih bukunya sendiri, dan tugas kita selanjutnya, sesuaikan buku yang dipilihnya itu dengan usianya.
2. Bacakan dengan full expression. Diusahakan dramatis, dengan dialek, intonasi, dan body language.
3. Tunjuk tiap kata yang tertulis, untuk mengenalkan aksara.
4. Meminta anak menceritakan kembali isi bukunya.
5. Kenalkan penulis bukunya, ilustratornya, bahkan mungkin penerbitnya.

Comments

Popular Posts