DERASKAN MAKNAMU, BUKAN TINGGIKAN SUARA



Tiba-tiba tercium bau hangus dan nampak kepulan asap saat bunda memasuki dapur. Keisha (8y7m)  sibuk menyiramkan air ke  pan kecil yang panas dengan wajah gusar. 

Bunda tahan diri dulu dan bertanya dengan nada sebiasa mungkin.  "Apa yang hangus Keisha? " "Keisha masak popcorn bunda, tapi ga bisa dan jagungnya hangus,  " jawab Keisha.  Bunda heran,  darimana dapat jagung popcorn.  Kata Keisha,  Hafizah teman mainnya memberi jagung tersebut.  Orang tua Hafizah memang mempunyai kebun jagung yang terletak di belakang rumah kami.


Saat Keisha memperlihatkan biji jagung tersebut,  bunda tersenyum sambil berkata;
Bunda (B) : Ini bukan jagung popcorn Keisha, ini jagung biasa.
Keisha (K) : Kok bentuknya sama bunda? 
B : Iya,  bentuknya memang hampir sama tetapi saat jagung biasa dimasak menggunakan margarin,  tidak bisa mengembang seperti popcorn. 
K : Oo... Gitu ya bun.  Belikan popcornnya ya bun,  mau Keisha masak sekarang
B : Wah,  ga ada yang jual popcorn dekat sini Kei.  Di pasar yang ada.  Kapan oma ke pasar kita nitip ya. 
K : Okelah bunda (dengan ekspresi agak kecewa). 
Bersyukur bunda tadi bisa mengedepankan empati dan tidak histeris saat melihat kepulan asap di dapur.  😁
Keisha mendapat ilmu baru bahwa jagung popcorn berbeda dari jagung biasa. Hatinya juga tidak terluka karena bunda bisa menanggapi dengan empati,  tidak marah-marah dan bersuara keras.  Bunda tambahkan saja nasihat  agar lain waktu Keisha tidak lupa untuk memberitahu bunda atau orang  dewasa lainnya yang berada di dalam rumah sebelum menghidupkan kompor gas di dapur.  Hal itu penting karena berhubungan dengan keselamatan diri.


Lanjut cerita tentang Fatir (6y8m)  yang meminta izin untuk menggunakan double tape putih ukuran kecil dan selotip hitam.  Bilangnya sih mau buat sesuatu.  "Iya,  pakailah selotipnya,  " kata bunda. Beberapa saat kemudian,  bunda mendatangi Fatir yang sedang menggunting selotip dan bunda lihat banyak guntingan selotip yang dilengketkan di atas lemari kayu. Hhmm... Bunda tarik nafas dulu.  "Kenapa banyak yang dilengketkan di atas lemari ini Fatir?  Kan sayang terbuang aja.  Mubazir. Kenapa tidak Fatir gunakan? " tanya bunda.  "Itu salah potong bunda, " jawab Fatir dengan polos.  "Baiklah... Untuk selanjutnya Fatir harus bisa menggunakan selotip seperlunya ya.  Karena perbuatan mubazir itu tidak baik." Anggukan dan senyuman polosnya itu lho,  bikin bunda meleleh.  😊

"Tadaaa..." Fatir memamerkan jam tangan buatannya dan ternyata si kembar juga dibuatkan jam tangan yang sama. Jam tangan dari selotip.  MasyaAllah anak kreatif bunda ternyata sayang adik juga.  😍😍😍



#AAFamily
#SemuaAnakAdalahBintang
#EduPlayAndLearn
#PortofolioAnak


Comments

Popular Posts