Jurnal Bunsay Leader Level 2

AHA POINT DAN HIKMAH DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK


“KEMANDIRIAN erat sekali kaitannya dengan KONSISTENSI, seberapa konsisten kita melatih anak-anak untuk mandiri, akan berpengaruh pada  seberapa besar tingkat keberhasilan kita melatih anak-anak untuk menghadapi kehidupannya kelak tanpa bergantung pada orang lain.
Anak mandiri adalah anak yang mampu berpikir dan berbuat untuk dirinya sendiri.”  (Materi 2 Kelas Bunda Sayang Batch 2 IIP)
Sebagai seorang ibu dari 5 orang anak, dengan rentang usia yang berdekatan yaitu 8y, 6y8m, 4y9m dan twins 2y8m, melatih kemandirian anak sejak dini sangatlah penting. Bayangkan...bila dalam saat yang bersamaan, saya harus menghandle anak-anak dengan kebutuhannya yang berbeda-beda?! Tentu susah…😆

Saat membaca materi games level 2 Kuliah BunSay IIP, saya merasa terpacu untuk meningkatkan kemandirian anak-anak. Saya mulai dari hal yang paling sederhana dulu yaitu meletakkan barang dan mainan pada tempatnya, melatih toilet training untuk si kembar dan seterusnya makin lama makin meningkat.



Bersabar...yah...saya kadang masih kurang sabar. Fatir yang masih 4y9m belum mengerti kata “tunggu”. Ini tantangan banget bagi saya, karena disaat lagi mengurusi si twins, misalnya saat menidurkan twins,  Fatir meminta sesuatu yang tidak bisa ditunda. Saat saya cuma sendiri bersama anak-anak dan tidak ada orang lain yang membantu, ini cukup membuat geregetan. Semoga Allah mengkaruniakan kesabaran yang lebih bagi saya dalam membersamai anak-anak.

Beberapa cara yang saya lakukan dalam melatih kemandirian anak, yaitu Biarkan anak membantu, berikan petunjuk bukan solusi. Kesukaan anak-anak terutama yang paling besar Kenzie dan yang no 2 Keisha adalah telur. Saat bunda memasakkan telur, mereka sering memperhatikan dan menawarkan diri untuk menolong memecahkan dan mengocok telur untuk didadar. Mereka sangat senang saat bunda persilahkan membantu. Lama kelamaan mereka minta untuk menuangkan telur ke wajan, lalu belajar menghidupkan dan mematikan kompor gas.

Suatu hari sepulangnya ayah dan bunda dari acara Wisuda Matrikulasi Batch 4 IIP Payakumbuh, Kenzie dan Keisha menunjukkan telur dadar hasil masakan mereka berdua. AHA… bunda sungguh sangat surprise. Mereka memasakkan telur dadar untuk sekeluarga. Ayah bunda sangat senang dengan kemajuan anak-anak. Dan setelah menikmati hasil masakan anak-anak lalu bunda masukkan nasehat agar untuk selanjutnya tidak boleh memasak sendiri tanpa pemberitahuan kepada orang dewasa yang ada di rumah. Tidak boleh memasak kalau di rumah cuma ada anak-anak. Karena memasak berhubungan dengan api yang saat kecil jadi kawan, kalau udah besar jadi lawan. Dan sampai saat ini mereka selalu meminta izin dulu sebelum memasak di dapur. Inilah hikmahnya dari membiarkan anak-anak membantu memasak di dapur. Mereka jadi bisa memasak sendiri dan mempunyai inisiatif  memasak untuk sekeluarga.

Fatir, Ziyad dan Zaheed berlatih kemandirian untuk mengambil minum sendiri, makan sendiri, memilih baju sendiri dan untuk Fatir ditambah dengan berlatih untuk bisa cebok sendiri dan memakai pakaian sendiri. Saat bunda makan, Fatir, Ziyad dan Zaheed kadang dengan inisiatif sendiri mengambilkan minum untuk bunda. AHA Momennya yaitu saat anak-anak makan sendiri dan saling menyuapi. Mengambil gelas dan mengisikan air minum untuk saudaranya. Sungguh bunda sangat terharu melihat kemandirian, inisiatif dan empati mereka bersaudara.

Walaupun anak-anak sudah berlatih kemandirian sesuai tingkatan umurnya namun terkadang ada saatnya anak-anak minta dilayani. It’s okey… Yang penting tetap konsisten melatih kemandirian.

Hasilnya akan bunda lihat dalam beberapa tahun mendatang, tidak seketika. Sehingga hal inilah kadang yang menggoda keteguhan kita untuk bersungguh –sungguh mendidik kemandirian anak kita. (Materi 2 Kelas Bunda Sayang Batch 2 IIP).

Comments

Post a Comment

Popular Posts