FITRAH SEKSUALITAS (Day 3)

Pentingkah Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak?


Presentasi hari ini dipersembahkan oleh kelonpok 10 yang beranggotakan Evi Desiana dan Thursina Ainie.

Dibuka dengan terjemahan surat Ar Rum ayat 30 dan 21 serta An-Nisa 34. Dijelaskan kemudian  perbedaan antara Fitrah Seksualitas dengan Pendidikan Seks. Fitrah seksualitas adalah tentang
bagaimana seseorang berfikir, merasa dan
bersikap sesuai fitrahnya sebagai laki-laki
sejati atau sebagai perempuan sejati.
Fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir. Menumbuhkan fitrah ini banyak bergantung pada kehadiran dan kedekatan pada ayah dan ibu.

TANTANGAN TERKAIT GENDER
1. Minimnya peran orangtua dalam pengasuhan
2. Maraknya kampanye LGBT melalui film, simbol, dll baik langsung ataupun tidak langsung.
3. Maraknya penampilan,pemakaian aksesoris, pakaian, tatanan rambut yang tidak sesuai gender.
4. Pengaruh media dan Akses yang semakin mudah dalam hal tontonan dan game yang bermuatan pornografi
5. Sekularisme dalam memahami Gender (tdk paham dan acuh tak acuh terhadap konsep aurat, mahrom, gadhul bashar dan Allah menciptakan hanya laki-laki dan perempuan).

Tujuan pendidikan Fitrah seksualitas?
1. membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya. Anak bisa memahami bahwa dia itu laki-laki ataupun perempuan.
2. mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya. Anak mampu
menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya. Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak. Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan “saya laki-laki” atau “saya perempuan”.
3. mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

Ada beberapa catatan yang dikemukakan kelompok 10 yaitu:
Catatan 1:
Anak anak yang kehilangan salah satu sosok orangtua baik karena meninggal atau karena perceraian,maka wajib segera diberikan sosok pengganti sampai mencapai aqilbaligh baik dari keluarga besar maupun komunitas/jamaah kaum Muslimin.
Catatan 2:
Fitrah Seksualitas ini tidak tumbuh berdiri sendiri harus pula diiringi tumbuhnya fitrah lainnya seperti fitrah keimanan, fitrah individualitas dan fitrah sosialitas sehingga agar juga tidak mudah ditularkan penyimpangan seksual oleh lingkungan.
Catatan 3:
LGBT jelas adalah penyimpangan fitrah seksualitas, bukan genetik tetapi karena salah pengasuhan atau tidak diagendakan dalam pendidikan atau penularan perilaku lingkungan.

Adapun solusi yang ditawarkan kelompok 10 adalah sebagai berikut:

Media edukasinya yaitu:
01. Poster, alat peraga/bermain dan belajar (ex : gambar anggota tubuh, membuat design laki-laki dan perempuan, serta menjelaskan perbedaannya dari pakaian dll)
02. Melalui cerita/dongeng, bermain peran, lagu serta video edukasi tentang batasan aurat, tata cata BAK/BAB, serta penjelasan 'batasan terlarang' bagian tubuh untuk dipegang.
03. Membuat poster atau video edukasi dengan sasaran orangtua agar lebih aware dalam pendampingan kepada anak.

Yang menarik ada printable games konsep gender bisa di download di link:

Link Referensi:

Ustad Harry Santosa, Fitrah Based Education

Jurnal Cakrawala Pendidikan, Model dan Materi Pendidikan seks anak usia dini, Perspektif gender untuk menghindarkan seksual abuse.

http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-2.html

Artikel FB Elli Risman, Psi. 2017




Payakumbuh, 19 Mei 2018

Alisa G


#FitrahSeksualitas
#LearningByTeaching
#BundaSayangSesi11
#Day3

Comments

Popular Posts