BE CREATIVE (Day 12)

Nature Journey
& Skill Life



Pagi ini bunda bersama Keisha, Fatir dan Ziyad pergi ke persawahan di seberang jalan dekat rumah. Kenzie tidak ikut karena masih demam dan Zaheed masih tidur. Bunda merencanakan pergi ke sawah dalam rangka Nature Journey. Tinggal dekat persawahan tetapi anak-anak belum pernah sekalipun diajak ke sawah.

Setelah membawa sedikit perbekalan berupa air minum dan snack, pukul 06.40 Wib kami berangkat ke sawah. Awalnya pematangnya masih keras tanahnya, semakin jauh masuk area persawahan, pematangnya semakin basah. Ziyad (3y) pertamanya berjalan dengan berpegangan pada tangan bunda. Saat bunda mengambil snack di dalam tas, pegangan Ziyad terlepas dan kakinya terperosok satu ke dalam lumpur dan Ziyad tidak menangis.

Setelah kaki Ziyad bunda bersihkan, kami berhenti beberapa lama memandang sekitar. Ada padi yang masih muda, ada yang hampir masak, ada Siput sawah, telur Keong, burung Bangau yang terbang berkelompok, burung Pipit. Ada juga pemandangan gunung Marapi, bukit barisan, gunung Sago dan saat memandang ke atas dan nampaklah awan berarak di langit yang biru. Terasa sekali betapa kecilnya diri ini. Lalu bunda berkata pada anak-anak, “MasyaAllah...lihatlah betapa hebatnya Allah telah menciptakan bumi yang indah untuk kita. Betapa Maha Baik Allah”. Bunda mencoba membangkitkan fitrah keimanan anak-anak.

Saat anak-anak merasakan kesulitan berjalan di pematang, bunda ceritakan betapa lebih sulit lagi saat para petani berjalan di dalam lumpur, menanam padi, menyiangi rumput dan menanti hari demi hari padi menjadi masak. Kadang belum masak padi, tapi bisa jadi padi dimakan tikus atau sebab lainnya. “Jadi mulai sekarang kita harus lebih menghargai nasi yang kita makan ya nak, tidak boleh membuang-buang nasi”. Begitu kata bunda pada anak-anak agar mereka lebih menghargai setiap rezeki yang diberikan Allah.

Keisha lalu minta izin untuk mencoba masuk ke dalam sawah dan merasakan sensasi susahnya berjalan di lumpur. Fatir dan Ziyad ingin merasakan sensasi menyeberangi papan titian kecil yang mereka namakan jembatan kecil. 😁
Setelah puas bertanya-jawab dengan bunda, menstimulasi fitrah belajar anak-anak, akhirnya kami memutuskan untuk pulang dengan request kapan-kapan main lagi ke sawah.

Sesampai di rumah langsung bebersih diri dan lanjut dengan sarapan pagi. Menjelang jam 10, Keisha mendesak bunda untuk diajarkan menyetrika. Setelah bunda selesai beberes lalu bunda kabulkan dengan membersamainya di ruang setrika. Walaupun Keisha masih kelas 1 SD, tetapi skill life ini memang harus dilatih. Keisha menyetrika beberapa helai pakaian dan Kenzie juga tertarik untuk mencoba. Bunda memberikan beberapa petunjuk dalam menyetrika serta mewanti-wanti agar berhati-hati dan untuk saat ini belum boleh menyetrika sendiri tanpa sepengetahuan orang dewasa yang ada di rumah.

This day full of action… 💪💪



Payakumbuh, 2 April 2018

AlisA


#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Comments

Popular Posts