Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (Day 10)


Tulap si Raksasa dan Lelaki Tua


Hari ini bunda mau mendongeng menggunakan alat sederhana aja yaitu guling besar sebagai raksasa dan guling kecil sebagai lelaki tua. 😁 Judulnya Tulap si Raksasa dan Kakek Tua. Dapat ide cerita dari sini.

Cerita bermula pada suatu masa hiduplah seorang raksasa bernama Tulap yang suka memakan manusia dan hewan. Semuanya resah dan ketakutan.

Suatu hari si lelaki tua sedang mencari kayu bakar di hutan. Tiba-tiba terdengar suara keras di belakangnya dan bertanya; “Hai lelaki tua, sedang apa kamu disini?”. Lelaki tua menjawab dengan gemetar bahwa dia sedang mencari kayu bakar. Bunda menggunakan intonasi yang berbeda antara suara raksasa dan pak tua sambil menggerak-gerakkan guling besar dan kecil. Anak-anak tertawa-tawa dan lanjut mendengarkan cerita dengan antusias.

Lanjut lagi ceritanya… Rupanya raksasa tak tertarik memakan si lelaki tua. Dia malah menyuruh si lelaki tua untuk ikut bersamanya. Karena ketakutan si lelaki tua menurut saja. Tulap menyuruhnya berjalan di depannya dan si lelaki tua sangat cemas sewaktu-waktu dimakan si Tulap tetapi rupanya kekhawatirannya tak terjadi.

Di tengah perjalanan si lelaki tua menemukan peniti dan jarum dan si raksasa menyuruhnya mengambilnya. Lalu saat berjalan, si lelaki tua hampir menginjak tikus besar. Dan si raksasa menyuruh tikus untuk ikut. Lalu lelaki tua juga menemukan tongkat pemukul sagu dan pisang, dan Tulap juga menyuruhnya untuk mengambilnya.

Saat perjalanan berlanjut, mereka bertemu juga dengan Lipan besar serta burung Mutuo yang juga disuruh ikut oleh Tulap dan mereka terpaksa ikut karena takut.

Di tengah perjalanan si Tulap merasa kelelahan dan duduk sebentar tetapi Tulap menyuruh lelaki tua dan lainnya untuk jalan duluan.

Lelaki tua memikirkan rencana untuk membinasakan Tulap biar terlepas dari ketakutan dan ancaman. Lalu lelaki tua berbisik menyampaikan rencananya kepada tikus, lipan besar dan burung Mutuo dan mereka sepakat sambil terus mematangkan rencana.

Setibanya Tulap dan lainnya di rumah si raksasa, Tulap lalu makan dan tertidur karena kelelahan dan kekenyangan. Lelaki tua menancapkan peniti dan jarum di bawah tempat tidur Tulap. Lalu menyebarkan kulit pisang di depan pintu rumah Tulap dan lelaki tua siap siaga di balik pintu dengan tongkat pemukul sagu. Tikus segera melaksanakan tugas pertama yaitu menggigit daun telinga si Tulap. Saat Tulap  terkejut dan berteriak kesakitan, dia meletakkan kakinya ke bawah tempat tidurnya dan kakinya langsung menginjak peniti dan jarum. Tulap berteriak lagi kesakitan dan saat mau ke sumur, burung Matuo mengepak-ngepakkan sayapnya sehingga lampunya padam dan mata Tulap kemasukan debu. Lalu lipan segera menggigit lengan Tulap. Tulap berteriak kesakitan sambil berjalan ke pintu rumahnya. Tiba di depan pintu ia tergelincir saat menginjak kulit f saat ia terjengkang ke belakang, lelaki tua segera keluar dari belakang pintu dan memukul kepala Tulap si raksasa dengan keraasss sekali. Akhirnya raksasa ganas pemangsa manusia  mati. Lelaki tua dan binatang lainnya pulang ke rumah masing-masing.

”Nah...apa hikmah yang bisa diambil dari cerita ini”, tanya bunda. Keisha menjawab bahwa kita harus bekersama. Benar … lalu bunda menambahkan bahwa dengan bekerjasama, pekerjaan yang berat akan menjadi ringan. Dengan bekerjasama, bersatu padu, akan menghasilkan kekuatan yang besar sehingga dapat mengalahkan sesuatu yang besar.


Payakumbuh, 28 April 2018

AlisA


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular Posts