Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (Day 11)

Dongeng Bebek dan Burung Hantu

Malam ini sebelum tidur anak-anak minta didongengkan dulu. Kali ini bunda hanya berbekalkan pengetahuan tentang menggunakan intonasi suara yang berbeda untuk masing-masing karakter.

Bunda bercerita tentang Bebek dan Burung Hantu yang bunda dapat dari sini. Dikisahkan kerajaan binatang yang para penghuninya hidup tentram dan damai. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda. Mereka hidup bergotong-royong dan saling tolong-menolong bila ada yang kesulitan sehingga pekerjaan yang berat terasa lebih ringan.

Tiba-tiba saja suasana kerajaan binatang mulai tidak kondusif. Yang muda berani berkata-kata tidak sopan dan yang tua tidak menyayangi yang muda lagi. Mereka saling curiga-mencurigai serta tak ada lagi rasa gotong royong dan tolong menolong.

Rupanya hal itu disebabkan oleh ulah Bebek yang suka bergosip, menebarkan fitnah dan mengadu domba. Setelah para binatang yang dihasutnya berkelahi, Bebek segera pergi meninggalkan mereka yang bertengkar karena ulahnya.

Burung Hantu sangat resah melihat kekacauan ini dan menyadari semua ini akibat ulah si Bebek. Burung Hantu mulai memikirkan cara mengatasi kekacauan tersebut. Dan burung Hantu menyadari bahwa Bebek sering tidur tak jauh dari pohon tempatnya tinggal. Dan malam itu burung Hantu bertengger di dahan di atas  tempat tidur Bebek. Saat melihat Bebek, burung Hantu mencoba menyapanya. Tapi Bebek malah menghinanya. Burung Hantu merasa tersinggung. Lalu ia menperingatkan bebek agar tidak menyebar fitnah dan membuat resah lagi tetapi Bebek malah menertawakan semua penghuni hutan yang diadu dombanya dan mengatakan mereka bodoh. Burung Hantu lalu memanggil semua penghuni hutan dan Bebek masih saja mengelak. Semuanya marah dan ingin mengeroyok Bebek tetapi burung Hantu mencegah dan memberi Bebek kesempatan untuk mengakui kesalahannya. Dan bebek masih saja menceracau tak mau mengaku.

Tiba-tiba saja ada batu besar yang menghimpit mulutnya dan bebek tak bisa berbicara. Setelah menarik mulutnya kuat-kuatnya akhirnya ia bisa terbebas dari himpitan batu itu. Tapi apa yang terjadi??? Anak-anak menunggu kelanjutan cerita dengan wajah penasaran. Rupanya mulutnya menjadi pipih dan Bebek tak bisa lagi berbicara. Setiap kali mau bicara yang terdengar hanya suara, “Kwek...kwek...kwek…”. Bebek merasa sangat malu, sedih dan menyesal. Sambil menangis ia pergi meninggalkan teman-teman binatangnya. “Itulah balasan yang setimpal atas perbuatan buruknya”, kata burung Hantu. Dan kerajaan binatang pun hidup tentram dan damai lagi.

Seperti biasa bunda bertanya pada anak-anak, apa hikmah dari cerita tadi. Kenzie yang mendengarkan dari jauh karena sedang bermain monopoli menjawab, “Tidak boleh menfitnah”. Wah...dari jauh ternyata menyimak juga ya. Terus bunda menambahkan bahwa kita tidak boleh sombong, tidak boleh mengadu domba, tidak boleh mengejek dan berkata-kata kasar. Karena nanti akan ada balasan yang setimpal dengan perbuatan buruk kita. Semoga anak-anak bunda terhindar dari semua sifat buruk ya. Aamiin...


Payakumbuh, 29 April 2018

AlisA


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular Posts