Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (Day 9)


Dongeng Burung Hantu dan Beo

Malam ini bunda mendongeng menggunakan gambar yang ada di buku. Di rumah tidak ada koleksi boneka burung jadi visualisasinya menggunakan gambar burung di buku aja deh. Hehe…

Cerita bermula dari kegelisahan para burung yang tidak mempunyai raja. Binatang yang lain ada rajanya tetapi bangsa burung tidak punya. Begitu kata mereka. Akhirnya mereka berkumpul bersama untuk bermusyawarah memilih raja.

Setelah bermusyawarah mereka sepakat memilih burung hantu sebagai raja karena ia berwibawa, kuat dan bangun di malam hari sehingga bisa menjaga para burung lainnya yang kebayakan waktu tidurnya di malam hari.

Tetapi rupanya ada satu burung yang tidak setuju yaitu burung beo. Dia tidak suka sama burung hantu. Ia berkata dengan kasar bahwa ia tidak ingin burung hantu menjadi raja burung. “Lihat aja wajahnya bermuka masam saja”, kata burung beo sambil berlalu terbang.  Burung hantu sangat marah dan mengejar burung beo.

Burung-burung yang lain jadi kebingungan melihat calon raja mereka pergi dan belum kembali juga. Akhirnya mereka bermusyawarah lagi dan terpilihlah burung merpati sebagai raja burung.

“Nah… siapa yang tahu apa hikmah dari cerita ini?”, tanya bunda kepada anak-anak. “Tidak boleh mengejek”, kata bang Kenzie. Wah...benar sekali. “Apalagi hikmah yang kedua?”, kata bunda. “Tidak boleh berkata kasar”, kata Kenzie lagi. Yap bener. Dan tahukah anak bunda hikmah selanjutnya? Hikmahnya yaitu kita harus menghormati keputusan bersama dan jangan mencari permusuhan. “Ooh...begitu ya bun”, kata Keisha. Benar sekali...semoga kita semua bisa mengingat hikmah dari cerita ini dan menerapkannya ya.



Payakumbuh, 27 April 2018

AlisA


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular Posts